Kamis, 02 Januari 2014

FUNGSI PRODUKSI DAN BIAYA


I.                               Fungsi Produksi


Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan tingkat produksi yang diciptakan (output)
Q = f (K, L, R, T)
Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
R = kekayaan alam
T = Teknologi


Faktor yang dipertimbangkan produsen dalam meminimumkan biaya produksi
a. Besarnya pembayaran untuk faktor produksi tambahan (marginal cost)
b. Besarnya tambahan hasil penjualan yang diakibatkan oleh tambahan faktor produksi tersebut

Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya “The Law Diminishing Returns” yang menyatakan bahwa Apabila suatu input ditambahkan dan input - input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan.

Ada 3 tingkat produksi
• Tahap I : Produksi terus bertambah dengan cepat.
• Tahap II : Pertambahan produksi total semakin lama semakin kecil.
• Tahap III : Pertambahan produksi total semakin berkurang.


Beberapa pengertian penting dalam Teori Produksi
1. Produk total (Total product) yaitu keseluruhan output yang dihasilkan dari hasil penggunaan sejumlah faktor produksi tertentu.
2. Produk rata-rata (Average product) yaitu produksi yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja /input variabel (AP = TP / L)
3. Produk marjinal (marginal product) yaitu tambahan produk yang diakibatkan oleh
bertambahnya seorang tenaga kerja, dan sebaliknya (TP / L)

II.            Fungsi Biaya
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang – barang yang diproduksikan oleh perusahaan  tersebut.

Fungsi Biaya Produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang digunakan).

Perilaku biaya produksi , dipengaruhi;
1.      Karakteristik fungsi produksi
2.      Harga input yang digunakan dalam proses produksi.

Dua jenis biaya produksi
1. Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran   dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
2. Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

Jangka waktu analisis
1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya
 2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel

Beberapa pengertian biaya dalam jangka pendek
1. Biaya tetap total (total fixed cost)
2. Biaya variabel total (total variable cost)
3. Biaya marjinal (marginal cost)
4. Biaya tetap rata-rata (per unit) atau average fixed cost
5. Biaya variabel rata-rata (per unit) atau average variable cost
6. Biaya total (total cost)
7. Biaya rata-rata (average cost)

Biaya tetap total (Total fixed cost/TFC)
Biaya tetap total yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor produksi yang bersifat tetap. Contoh : pembelian mesin, bangunan dll

Biaya variabel total (total variable cost/TVC)
Biaya variabel total yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku,
bahan penolong dll

Biaya marjinal (marginal cost/MC)
Biaya marjinal yaitu kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu unit output.
MCn = TCn - TCn-1

Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output.
AFC = TFC / Q
Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.
Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVR)
Biaya variabel rata-rata yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output.
AVR = TVC/Q

Biaya total (total cost/TC)
Biaya total yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
TC = TFC + TVC

Biaya rata-rata (average cost/AR)
Biaya rata-rata Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. AR = TC/Q

Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek
n  3 konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu;
1.      Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost),
                        TFC = f (Konstan).
2.      Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).
3.      Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC

·           Biaya Rata-rata; 
1.      Average Fixed Cost,                AFC = TFC/Q
2.      Average Variabel Cost,           AVC = AVC/Q
3.      Average Cost,

·           Biaya Marjinal (Marginal Cost);
MC = ∆TC/ ∆Q

Perilaku Biaya Produksi Jangka Pendek
n  Perubahan output menaik (Increasing return to input variable);
            fungsi output; Q = bX + cX2
            fungsi biaya;    TC = a +bQ – cQ2
                                                TVC = bQ – CQ; TFC = a
                                                AC > AVC > MC
n  Perubahan output tetap (constan return to input variable);
            fungsi output;  Q = bX
            fungsi biaya;    TC = a + bQ
                                                TVC = bQ ; TFC = a
                                                AC > AVC = MC
n  Perubahan Output Menurun (Decreasing Return to input variable);
            fungsi output;  Q = bX – cX2
            fungsi biaya;    TC = a + bQ +cQ2
                                                TVC = bQ + cQ2 ; TFC = a
                                                MC > AC > AVC
n  Perubahan Output Menaik dan Menurun (Increasing Decreasing Return to input variable);
            fungsi output;  Q = bx + cX2 – dX3
            fungsi biaya;    TC = a + bQ – cQ2 + dQ3
                                                TVC = bQ – cQ2 + dQ3 ; TFC = a
                                                MC > AC > AVC

Analisis Biaya Jangka Panjang (Long-run average cost atau LAC)
n  Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel.
n  Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek.
n  Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).


Perilaku Biaya Jangka Panjang

n  Long-run average cost (LAC), menunjukkan biaya rata-rata terendah dari kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan setiap tingkat output tertentu (least cost combination)

Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Text Box: Q = A K^(a ) L^b

Banyak penelitian telah dilakukan ntuk mengetahui secara pasti bagaimana bentuk hubungan sistematis antara input dan output dalam suatu proses produksi. Hasil penelitian yang banyak dilakukan sebagai acuan didalam menganalisis hubungan antara input dan output adalah fungsi prouksi Cobb-Douglas. Misalnya dalam suatu proses prouksi menggunakan 2 macam input, yaitu modal (K) dan tenaga kerja (L). secara umum bentuk umum produksi Cobb-Douglas yang menyatakan hubungan antara jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Q adalah jumlah output yang dihasilkan, K adalah jumlah input. K, L adalah jumlah input L yang digunakan, dan A, a, dan b adalah suatu kontanta.
Analisis terhadap hubungan antara input dengan output dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dapat memberikan banyak informasi mengenai karakteristik proses produksi yang dianalisis. Karakteristik proses produksi yang dapat diketahui dari persamaan produksi Q = A adalah sebagai berikut:
1.      Nilai konstanta A, a, dan b dapat membedakan antara proses produksi satu dengan proses produksi yang lain
2.      Nilai konstanta A menunjukan tingkat teknologi yang digunakan dalam proses produksi saat itu.
3.      Nilai konstanta a menunjukan elastisitas input K. jika teknologi dan jumlah L yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah, maka a menunjukan besarnya presentase perubahan jumlah output setiap perubahan 1% jumlah input K yang digunakan dalam proses produksi
4.      Nilai konstanta b menunjukan elastilitas input L. jika teknologi menjumlahkan K yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah , maka b menunjukkan besarnya presentase perubahan jumlah output setiap perubahan 1% jumlah input L yang digunakan dalam proses produksi.
5.      Berdasarkan nilai konstanta a dn konstanta b dapat diketahui skala produksi sutu proses produksi.Jika a + b >1 , maka skala produksi tersebut adalah increasing return to scale.
Proses produksi yang memiliki karakteristik increasing return to scale berarti jika teknologi tidak berubah sedangan input K dan L masing – masing ditambah 1%, maka output akan meningkat lebih dari 1%. Jika a + b = 1, maka skala produksi tersebut adalah constan return to scale. Proses produksi yang meiliki karakteristik constant return to scale berarti jika teknologi tidak berubah, sedangkan input K dan L masing - masing ditambah 1% maka  output akan meningkat sebesar 1%. Jika a + b < 1, maka skala produksi tersebut adalah decreasing return to scale.proses produksi memiliki karakteristik jika teknologi tidak berubah , sedangkan input K dan L masing – masing ditambah 1%, maka output akan meningkat kurang dari 1%.

6.      Nilai konstanta a dan konstanta b dapat diketahui perbandingan input yang digunakan alam proses produksi jika dalam suatu proses produksi dimana a > b, maka proses produksi tersebut leboh banyak menggunakan input K (capital intensive). Sedangkan a < b, maka  proses produksi tersebut lebih banyak menggunakan input L atau labour intensive. Salah satu cara untuk maksimisasi keuntungan produsen/ perusahaan adalah dengan minimisasi biaya produksi. Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan antaran faktor-faktor produksi (input) dan tingkat produksi yang diciptakan (output). Sedangkan Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang – barang yang diproduksikan oleh perusahaan  tersebut.







·      Algifari, 2003, Ekonomi Mikro Teori dan Kasus, Yogyakarta, STIE
·      Arsyad Lincolin, Wiratmo Masykur, 1987, Soal dan Pembahasan Ekonomi Mikro, Bulak Sumur, BPFE Yogyakarta
·      Miller Roger Leroy, 1997, Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
·      http://staff.pradnya.ac.id/jauharul/wp-content/uploads/2012/11/FUNGSI-PRODUKSI-2012.pdf






Tidak ada komentar:

Posting Komentar