Pengertian
Pasar Oligopoli
Pasar
Oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja. Adakalanya
Pasar Oligopoli terdili dari dua produsen saja dan pasar seperti itu dinamakan
duopoly.Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoly
adalahlebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya.
Ini disebabkan karena tidak terdapat kesaragaman dalam sifat-sifat berbagai
industry dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan berbeda apabila perusahaan
tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan
kesepakatan tersebut tidak terdapat. Akibat dari jumlah perusahaan yang sangat
sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan
perusahaan lainnya di dalam industry yang sama.
Perbedaan-perbedaan
seperti yang baru saja dinyatakan,maka suatu analisis yang bersifat umum yang
akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar oligopoli dapa di buat.Dua
variaso pasar oligopoli, yaitu pasar oligopoly dimana perusahaan-perusahaan
saling bersepakat melakukan tindak bersama didalam menetukan harga dan tingkat
produksi, dan pasar oligopoly dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan
kesepakatan.
Struktur
Pasar Oligopoli
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5
Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang,
padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Struktur
pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual
sebagai price maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap
perusahaan juga mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output
perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua, penjual bertindak secara
strategik.Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin
masuk pasar (blockade),
dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker.Setiap pembeli tidak bisa
mempengaruhi harga pasar.Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh
Sweezy.Dalam model ini keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis
permintaan yang dihadapi produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR
yang dihadapi produsen sama besar dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah
diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan dengan kurva MC di mana saja pada
bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur
biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan harga
keseimbangan perusahaan.
Berbentuk patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis
ini mencerminkan perilaku oligopolis di pasar, yaitu apabila ia menurunkan
tingkat harga jual, maka ia mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti
kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia menaikkan harga jual maka produsen
pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang
patah adalah manifestasi dari adanya ketidakpastian oligopolis terhadap
perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini
dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga
output yang terjadi di pasar cenderung tetap tidak berubah-ubah.
Menurut
Sweezy, ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga adalah jika
suatu oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan
menurunkan harga karena tidak mau kehilangan konsumen dan jika oligopolis
menaikkan harga maka akan kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak
menaikkan harga dan akan mendapat tambahan konsumen dengan tanpa melakukan
reaksi apapun. Hal ini menyebabkan kurva permintaan yang dihadapi oligopolis
merupakan kurva yang patah (kinked demand curve). Persaingan Pada Pasar Oligopoli,
Kasus: Industri Chip Microprocessor Kebutuhan terhadap microprocessor
berkorelasi positif dengan pertumbuhan permintaan terhadap PC. Hal ini dapat
dipahami karena pada dasarnya microprocessor merupakan mesin utama dari PC.
Sementara teknik pembuatan komputer semakin mudah karena dukungan modularisasi,
dan hal ini menghilangkan entry barrier bagi pendatang baru untuk memasuki
bisnis perakitan komputer, di pihak lain teknologi pembuatan chip
microprocessor semakin kompleks, membutuhkan investasi tinggi dan pada akhirnya
hanya sedikit pemain yang dapat bertahan. Dengan demikian struktur pasar yang
terbentuk merupakan pasar kompetisi sempurna di hilir (produksi PC), dan oligopoli di hulu (produksi microprocessor).Saling
ketergantungan (inter-dependensi) terjadi antara produsen PC dan
microprocessor. Hal inilah yang menjadi latar belakang terjadinya strategi
aliansi antara Intel di satu pihak dengan para produsen PC di pihak lain. Intel
mengawali strategi ini pada tahun 1980 ketika melakukan lock-in dengan IBM
mengalahkan Motorola sebagai pesaing terkuatnya pada waktu itu.Strategi ini
dimaksudkan untuk memperluas pangsa pasar secepat mungkin. Selain itu, upaya
menciptakan standar baru dalam teknologi PC juga diluncurkan Intel untuk
menjawab kondisi pasar yang masih terbelah (fragmented).Standar dimaksud
adalah arsitektur terbuka (open architecture)di mana PC dapat menggunakan software
dan komponen yang dapat dibeli dari berbagai sumber.
Strategi aliansi terus dikembangkan dengan produsen PC lain
seperti Compaq, Dell, Acer, Toshiba, dan lain sebagainya.Motto yang digunakan
untuk sekaligus menutup peluang masuknya pesaing adalah Intel Inside.Suatu
upaya kompetisi monopolistik yang sangat berhasil.Selain dengan produsen PC,
Intel juga menjalin kerjasama dengan Microsoft guna membuka peluang bisnis
baru.Menyusul kemenangan dalam membuat standar baru PC, Intel melakukan
kampanye pemasaran yang agresif untuk mengalahkan Motorola, pesaing
utamanya.Pada periode ini, produk AMD belum dikenal luas dan oleh karenanya
belum dianggap sebagai pesaing kuat.Ketika sukses mulai diraih, Intel justru
membuat keputusan strategik meninggalkan produksi DRAM dan fokus hanya pada
membuat microprocessor.Keputusan ini bukan merupakan arahan strategik dari
manajemen senior tetapi merupakan kebulatan tekad para manajer tingkat menengah
(Collis & Pisano, 2002).
Ciri-ciri
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly terdiri dari
sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industri dalam pasar
oligopoly adalah terdapat beberapa perusahaan rasaksa-rasaksa yang menguasai
sebagian besar pasar oligopoli. Beberapa perusahaan golongan yang pertama (yang
menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain karena keputusan dan
tindakan sangat mempegaruhi perusahaan lainnya.sifat saling mempengaruhi
(mutual interdependence) merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam
pasar oligopoly yang tidak terdapat dalam bentuk pasar lainnya.
Pasar
oligopoly mempunyai beberapa cirri khas
yaitu:
1. Menghasilkan
barang standar maupun barang berbeda corakPerusahaan dalam pasar oligopoli
menghasilkan barang standar (standardized product). Industry dalam pasar
oligopoli bersifat banyak di jumpai dalam industry yang mn=enghasulkan bahan
mentah seperti produsen bensin, industry baja, alumunium.
2. Kekuasaan
Menentukan Harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh. Dari dua
kemungkinan ini tergantung kepada bentuk kerja sama antara
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Apabila suatu perusahaan
menurunkan harga dalam waktu yang singkat akan menarik banyak pembeli begitupun
sebaliknya.
3. Pada
umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi iklan. Iklan secara
terus-menerus sangat perlu dilakukan oleh perusahaan oligopoli untuk
menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang
sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.
Pasar
oligopoly di karakteristikan berdasarkan :
a.
Sejumlah besar perusahaan-perusahaan
dominan, denganeberpa yang kecil lainnya.
b.
Suatu produk yang distandarkan maupun
dibedakan
c.
Kekuatan dari perusahaan-perusahaan
dominan terhadap harga, namun ketakutan akan pembalasan,
d.
Hambatan-hambatan secara teknologi dan
ekonomi untuk suatu perusahaan yang dominan,
e.
Penggunaan persaingan non harga yang
ekstensif akibat ketakutan akan perang harga.
MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
Ø
Oligopoli murni :
menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin.
Ø
Oligopoli
diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu
umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda
motor.
BARANG-BARANG YANG DI HASILKAN
Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :
Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :
a. Barang standar, banyak dijumpai pada industri oligopoli yang
menghasilkan bahan mentah (misal aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan
bangunan)
b. Barang berbeda corak (differentiated product), pada umumnya dijumpai
pada industri yang menghasilkan barang akhir (rokok, shampo)
Penentuan
Harga dan Produksi Tanpa Perkesepakatan
Didalam
melihat permaksimuman keuntungan didalam suatu perusahaan oligopoli perlu di
perhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan
tidak membuat persepakatan. Untuk membuat analisa itu perlu disadari bahwa
tidak terdapat persepakatan setiap perusahaan didalam pasar. Akibatnya dari
jumlahnya sangat sedikit sangat erat kaitannya dan saling mempngaruhi satu sama
lain. Setiap tindakan ynag dilakukan oleh perusahaan akan menimbulkan mplikasi
yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila implikasi tersebut
merugikan perusahaan-perusahaan lainnya, maka mereka akan melakukan tindakan
balasan.
CIRI
PERKAITAN DI ANTARA PERUSAHAAN –PERUSAHAAN
Perusahaan
oligopoly harus membuat perhitungan yang cermat mengenai reaksi dari perusahaan
lain apabila menurunkan dan menaikkan harga. Apabila suatu perusahaan
menurunkan harga perusahaan-perusahaan lain akan kehilangan langganan karena
langganan mereka akan membeli barang yang harganya lebih rendah. Dengan
semikian didalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan yang
berkecendrungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain melakukan penurunan
harga agar tidak kehilangan langganan.
KURVA
PERMINTAAN TERPATAH (KNIKED DEMAND CURVE)
Berdasarkan
kecenderungan yang baru di jelaskan, yaitu mengenai reaksi
perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
barangnya,
Keseimbanga
Asal
Kurva
D1D1 adalah menggambarkan permintaan yang di hadapi suatu
perusahaan oligopoli apabila perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan
perubahan harga. Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan
yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli
apabila dimisalkan perubahan harga yang dilakukan akan diikuti oleh
langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain.pada permulaannya harga yang
berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah seperti
yang di tunjuk oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
Kurva
Permintaan dalam oligopoly gambar 1.1
Efek
Penurunan Harga
Sekiranya
perusahaan dalam pasar oligopoli menurunkan harga pernjualannya ke P1,
maka mermintaan ke atas produksinya akan bertambah. Apanila perusahaan lain
tidak turut menurunjan harga, maka permintaan akan bertambah ketingkat seperti
yang di tunjukkan oleh titk C1. Perubahaan tersebut di sebabkan oleh
dua factor:
1.
Langganan perusahaan lain yang
mengahasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun,
2.
Segolongan konsumen membatalkan
konsumsinya keatas barang pengganti dan menambah konsumsi diatas barang yang
mengalami pernurunan harga tersebut.
Efek Peningkatan Harga
Sekiranya
perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan menjual pada P3,
maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada
harga P3 barang yang dapat di jual adalah seperti yang di tinjukkan
titik A1. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga
turut menaikkan harga.
Kurva Kenaikan Terpatah
Persoalannya
adalah : karena permintaan yang bagaimanakah
yang paling mungkin odihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli? Adalah
wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka kehilangan langganan
dan akan meras gembira mendapat langganan baru. Reaksi perusahaan-perusahaan
lain adalah seperti berikut :
1.
Mereka akan turut menurunkan harga
apabila perusahaan lain menurunkan haraga agar tidak kehilangan langganan,
2.
Mereka tidak akan turut menaikkan
apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak berubah
mereka akan mendapat tambahan langganan.
Oleh
karena itu, reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya.suatu perusahaan
oligopoli suatu kurva terpatah seperti yang di tunjukkan oleh kurva D1ED2.
Aapabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva
permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam pasar oligopoli.
Kurva MR dalam Oligopoli Gambar 1.2
Penjualan
marjinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D1ED2
maka kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva MR, yang ditebalkan dari atas
sehingga ke titik A1) dan kurva MR3 yang ditebalkan (dari
titik A2 ke bawah)
BENTUK-BENTUK
HAMBATANKEMASUKAN OLIGOPOLI
Terdapat
jumlah perusahaan yang terbatas didalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa
perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Factor-faktor kesukaran memasuki oligopoli adalah :
1. Skala
ekonomi
2. Perbedaan
biaya produksi
3. Sifat-sifat
produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan baru
.
SKALA EKONOMI
Apabila suatu
perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ketingkat produksi
yang sangat besar. Sekiranya permintaan dari pasar bertambah, perusahaan yang
sudah ada dalam industry akan mempunya kesempatan yang lebih baik untuk
memenuhi permintaan tersebut. Ini akan menyukarkan kemasukan perusahaan baru
karna pada mulanya luas pasaran barangnya hanya sebagian kecil dari pada
perusahaan yang telah ada.
BIAYA PRODUKSI YANG
BERBEDA
Adalah niaya produksi
perunit yang berbeda sebagai akibat dari tingkat sejumlah produksi yang berbeda.
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi perunit yang harus
dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan
perusahaan lama. Biaya kurva AC (biaya
rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi dari pada kurva AC perusahaan yang lama. Oleh karena
itu, perusahaan baru tidak akan menjual baranya semurah seperti perusahaan
lama. Keadaan ini menghambat kemasukkan
perusahaan baru.
Terdapat banyak factor yang menimbulkan kecenderungan
perbedaan biaya produksi tersebut. Yang penting adalah :
a.
Perusahaan lama dapat menurunkan biaya
produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatanmemproduksi
yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
b.
Para pekerjanya sudah lebih
berpengalaman didalam mengerjakan pekerjanmereka, dan ini menaikkan
produktivitas pekerja,yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi
c.
Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh
bank, dan para penyedia bahan mentah dan oleh karnanya dapat memperoleh kredit
yang lebih baik dan harga bahan mentah yang lebih murah.
KEISTIMEWAAN HASIL
PRODUKSI
Keistimewaan yang
dimiliki oleh barang yang di prosuksi oleh perusahaan lama merupakan sumber
lain yang dapat menghambat kemasukkan perusahaan baru. Keistimewaan ini di
bedakan dlama beberapa bentuk:
1.
Karena barang tersebut sudah sangat
terkenal (product recognition), masyarakat sudah menaruh kepercayaan dan
pernhargaan yang tinggi ke barang tersebut.
2.
Apabila barang tersebut sangat
rumit(product complexity) yaitu iia terdiri dari komponen komponen yang banyak
sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya.barang seperti itu antara lain adalah mobil, televise, peti es
dan sebagainya.sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak semua
pengusaha yang mempunyai modal.
Selanjutnya
keistimewaan lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam pasar oligopoli
adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis.
PENILAIAN
PASAR OLIGOPOLI
Ada
tiga aspek dari kegiatan pasar oligopoly yang harus di perhatikan, yaitu:
§ Efisiensinya
dalam menggunakan sumber-sumber daya
§ Kegiatan
mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasi
§ Tingkat
keuntungan yang mereka peroleh
EFISIENSI DALAM
MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA
Efisien penggunaan
sumber-sumber daya akan tercapai apaila biaya
marjinal = harga. Dan didalam perusahaan yang memaksimumkan untung biaya marjinal = hasil penjualan
marjinal. Dengan demikian efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai
apabila bias\ya marjinal-= hasil
penjualan marjinal = harga keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat
bunga adalah = boaya rata-rata yang paling rendah (ditangguhkan oleh titik
paling rendahpada kurva AC)
PERKEMBANGAN TENOLOGI
DAN INFOMASI
Dua alasan penting yang
dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu:
a.
Adanya untung yang lebih yang lebih dari
normal
b.
Menekankan kepada persaingan harga akan
menimbulkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan perusahaan didalam
industri.
Seperti,
dalam pasar monopoli, didalam pasar oligopoli perusahaan akan mendapat untung
lebih normal.keuntungan seperti ini,dapat diperoleh karena kemasukan perusahaan
baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan lebih normal dalam jangka endekdapat
terus di pertahankan dalam jangka panjang.
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
Persainga terutama
dating dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada salam industry tersebut. Dan
dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat lebih lanjut.
Persaingan yang di batasi ini kemungkinan perusahaan mendapat keuntungan yang
melebihi normal.
Tetapi dipandang
dari sudut skala ekonomi yang mungkin di peroleh, kemungkina bahwa perusahaan
dalam pasar oligopoli akan memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah
dari pada pasar persaingan sempurna.
Dampak
negative pasar oligopoli terhadap perekonomian :
a.
Keuntungan yang terlalu besar bagi
produsen dalam jangka panjang
b.
Timbul ifesiensi produksi
c.
Eksploitasi terhadap konsumen dan
karyawan perusahaan
d.
Harga tinggi yang relative stabil (sulit
turun) menunjang inflasi yang kronis
e.
Pemerintah mempermudah masuknya
perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
f.
undang-undang anti kerja sama antar
produsen
Maksimasi Keuntungan Oligopolis Dalam Menjalankan Sistem Kerjanya Dalam menjalankan kerjanya pasar oligopoli memperoleh maksimasi keuntungan. Perolehan maksimasi keuntungan tersebut diperoleh dari :
a. pada tingkat output dan harga dimana
dipenuhi kondisi MC = MR
b. Karena ada saat-saat MR bergerak
vertikal maka harga bersifat tetap (rigid) dan cenderung berada pada harga yang
ditetapkan pada permulaannya
Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :
KELEBIHAN PASAR OLIGOPOLI
1.
Terdapat
sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar
2.
Penjual
sedikit sehingga dapat mengendalikan harga
3.
Bila
terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan
KELEMAHAN PASAR OLIGOPOLI
1.
Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk
kepasar oligopoli kerena investasi tinggi
2.
Akan terjadi perang harga
3. Produsen bisa kerjasama ( Kartel )
Kartel adalah suatu perjanjian resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli. Perjanjian tersebut menetapkan harga yang akan dibebankan seluruh perusahaan dan sering menetapkan kuota atau pangsa pasar dari berbagai perusahaan. Kartel adalah ilegal di sebagian besar negara-negara dunia. OPEC adalah contoh utama dari kartel. Dia timbul karena dia berada diluar pengendalian suatu negara individual.
Kartel adalah suatu perjanjian resmi diantara beberapa perusahaan dalam oligopoli. Perjanjian tersebut menetapkan harga yang akan dibebankan seluruh perusahaan dan sering menetapkan kuota atau pangsa pasar dari berbagai perusahaan. Kartel adalah ilegal di sebagian besar negara-negara dunia. OPEC adalah contoh utama dari kartel. Dia timbul karena dia berada diluar pengendalian suatu negara individual.
Kurva
Permintaan dan Hasil Penjualan
Penentuan Harga/Output Dalam Pasar Oligopoli
|
Kurva
Permintaan Sebelum ada Reaksi gambar 1.3
Fenomena pergeseran kurva-kurva permintaan ini dilukiskan dalam gambar 1.4 Perusahaan A
mula-mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan menjualnya dengan
harga P1. Kurva permintaan D1 yang berlaku di sini,
dengan mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan
lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan harga dari P1
menjadi P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q2.
Sekarang anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang beroperasi di
pasar dan masing-masing mempunyai pangsa pasar yang cukup besar terhadap
penjualan total. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan
memperoleh kenaikan volume penjualan yang cukup tinggi, maka
perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha
mereka. Kemudian, setelah perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui mengapa
penjualan mereka turun, maka mereka akan bereaksi dengan menurunkan harga
produk mereka sendiri. Tindakan ini akan menggeser perusahaan A turun ke kurva
permintaan kedua D2 yang menyebabkan penurunan permintaan perusahaan
A dari Q2 menjadi Q3 pada tingkat harga P2.
Kurva yang baru sama tidak stabilnya dengan kurva mula-mula, oleh karena itu
pengetahuan akan bentuk kurva tersebut tidak berguna bagi perusahaan A: jika ia
mencoba untuk bergerak sepanjang D2, maka perusahaan-perusahaan
pesaing akan bereaksi yang bisa memaksa perusahaan tersebut berpindah ke kurva
lainnya.
Kurva
Permintaan Sesudah ada Reaksi gambar 1.4
Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang berarti
dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika perusahaan A mengetahui
secara pasti bagaimana perusahaan saingannya terhadap perubahan-perubahan
harga. Reaksi-reaksi tersebut hanya akan mempengaruhi hubungan
harga/permintaan dan sebuah kurva permintaan yang baru bisa dibentuk untuk
memasukkan interaksi-interaksi di antara perusahaan-perusahaan. Kurva D3
dalam gambar 1.4 merupakan sebuah kurva reaksi, ia menunjukkan bagaimana penurunan harga
akan mempengaruhi kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-perusahaan
saingan diperhitungkan. Namun demikian, permasalahan dalam pendekatan ini
terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku
antar perusahaan dan mesin-mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga
yang berbeda sehingga akan menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan
yang berbeda pula.
Permintaan Pasar dan
Perusahaan
Contoh:
Pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar
oligopoli, hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh
beberapa perusahaansaja, diantaranya adalah Semen Cibinong, Indocement, Holcim,
Semen Padang dan Semen Gresik.
Kurva
Permintaan Oligopoli
Keterangan kurva:
Misal D1 = permintaan terhadap Semen Padang D2= permintaan
terhadap Semen Gresik
KeseimbanganKurva D1D1 (permintaan Semen padang)
menggambarkan permintaan yang di hadapisuatu perusahaan oligopoli apabila di
misalkan perusahan-perusahaan lain (SemenGresik) tidak melakukan perubahan
perubahan harga, walaupun perusahaan yangpertama (Semen Padang) melakukan
perubahan harga. Sedangakan kurva D2D2(Permintaan Semen Gresik) adalah
permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang akandilakukan akan di ikuti oleh langkah yang sama oleh
perusahan-perusahaan yang lain. Seterusnya dimisalkan pada permulaan harga yang
berlaku di pasar adalah P0. Makajumlah permintaan keseimbagan (D1= D2)adalah
seperti di tunjukan oleh titik E, yaitujumlahnya sebanyak Q0.
Efek Penurunan Harga, seandainya perusahaan dalam pasar
oligopoli tersebut menurunkan hargamenjadi P1, maka permintaan akan barang
produksinya akan bertambah jika perusahanlain tidak melakukan penurunan harga.
Jika perusahaan lain mengikut perubahan hargamaka jumlah permintaan akan
terbentuk pada titik C1 (permintaan Semen Padang) dan perusahaan lain jumlah
permintaan akan terbentuk pada titik C (permintaan SemenGresik).
Pertambahan jumlah permintaan yang sedikit di asumsikan
karenalangganan perusahaan lain menghasilkan barang yang sejenis telah
menurunkan harga,begitu juga dengan cara menurunkan harga Menjadi P2 maka
jumlah permintaan akantebentuk pada titik B1 (Permintaan Semen Padang) dan
perusahaan lain jumlahpermintaanya kan terbentuk pada titik B (permintaan semen
Gresik).
Efek Peningkatan Harga, Jika suatu perusahan (Semen Padang)
oligopoli meningkatkan harganya menjadiP3 maka perusahannya akan menggalami
kehilangan pelanggan apabila perusaahaa lain(Semen Gresik) tidak melakukan
kenaikan harga dan tetap melakukan penjualan padaharga P0. Dan apabila perusahaan
lain menaikan harga maka permintaan akan barangterbentuk pada titik A tanpa
kehilangan pelangan dan perusahaan yang sudah terlebihdahulu menaikan harga
maka jumlah permintaan akan terbentuk pada A1.
wah bloggernya army + suka KnB :v
BalasHapusPenjelasan dari kurva maksima si keuntungan dan rumus y apa tolong bantu dong
BalasHapus