Sabtu, 12 Oktober 2013

MENGAPA KOPERASI SULIT BERKEMBANG DI INDONESIA

NAMA: CHARLENE
KELAS/NPM: 2EB01 / 21212586
TUGAS SOFTKILL 2

Koperasi bermula pada abad ke-20 yaitu hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Mereka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri, seraya ikut mengembangkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme demikian memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Pada zaman Belanda pembentuk koperasai belum dapat terlaksana, karena: 1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Koperasi menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Di kesempatan kali ini, saya ingin menjelaskan menurut pandangan saya sendiri tentang penyebab sulit berkembangnya koperasi di Indonesia. Di zaman sekarang ini, ,asyarakat di Negara Indonesia kurang memperhatikan koperasi. Banyak masyarakat di Negara Indonesia yang lebih memilih untuk berbelanja di supermarket dibanding berbelanja keperluannya di koperasi. Inilah salah satu penyebab koperasi sulit berkembang di Indonesia, yaitu dikarenakan koperasi itu sendir kurang diminati oleh masyarakat. Koperasi juga sulit bersaing dengan pasar – pasar modern.
            Hal lain adalah, kemampuan koperasi dalam memanfaatkan peluang yang ada masih sangat rendah. Peluang adalah kesempatan yang sangat baik bagi koperasi untuk mengembangkan koperasi. Akan tetapi, sepertinya para pelaku atau anggota di dalam koperasi kurang sigap dan cekatan dalam melihat peluang. Manajemen pengelolaan koperasipun kurang professional, hal ini disebabkan oleh kurang ahlinya para pelaku koperasi di dalam pengelolaan sumber daya manusianya. Manajemen pengelolaan koperasi terlihat kurang kompeten di dalam menghadapi kemajuan teknologi dan zaman seperti sekarang ini. Para anggota di dalam koperasi harusnya lebih diperhatikan terutama dalam hal melakukan pekerjaaan mereka. Tingkat partisipasi anggota koperasipun masih rendah. Maka dari itu, penyuluhan memang perlu dilakukan agar para anggota koperasi tahu dan mengerti secara luas mengenai koperasi. Penyuluhan juga perlu dilakukan kepada para anggota koperasi agar para anggota koperasi mampu memperbaiki manajemen pengelolaan koperasi.
Kesadaran masyarakat akan koperasi terbilang kurang, dapat dilihat bahwa di Indonesia koperasi memakai istem top down, yaitu koperasi berkembang di Indonesia dikarenakan dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah, bukan dari kesadaran masyarakatnya. Hal ini berbeda sekali dengan koperasi – koperasi di luar negeri, dimana tingginya kesadaraan masyarakat untuk saling membantu untuk membangun dan mengembangkan koperasi di negaranya tersebut. Di Indonesia, pemerintah melakukan tugas ganda yaitu mendukung koperasi dan juga mensosialisasikan koperasi ke masyarakat. Alangkah lebih baik apabila adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat tentang koperasi sehingga mampu mengurangi beban tugas pemerintah. Dengan begitu pemerintah dapat focus mendukung serta membantu koperasi.
            Koperasi yang banyak dibantu oleh pemerintah malah akan menambah kesulitan untuk mengembangkam koperasi. Hal ini dikarenakan koperasi dimanjakan oleh pemerintah, yaitu lewat bantuan dana segar tanpa adanya pengawasan terhadap dana bantuan itu. Ditambah dengan tidak wajibnya koperasi untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Hal I ni tentunya akan membuat koperasi terdidik menjadi manja dikarenakan selalu hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Koperasi yang sudah terdidik manja ini tentunya akan susah berkembang dan kurang mampu untuk bersaing, karena koperasi tidak bisa mandiri. Koperasi akan mempunya mindset bahwa apabila dana di dalam koperasi tidak cukup maka akan mendapatkan dana bantuan pinjaman dari pemerintah, sehungga anggota di dalam koperasi itu malah bersantai masa bodo. Bukannya memikirkan jalan keluarnya.
            Prinsip koperasi Rochdale bagian kerjasama dan sukarela terbuka tidak dijalankan dengan baik oleh koperasi di Indonesia. Bila kita lihat, koperasi di Indonesia masih bersifat tertutup. Keanggotaan koperasi hanya berlaku pada suatu kelompok tertentu yang bergabung bersama atau seprofesi. Ini mengakibatkan pergerakan koperasi tidak maksimal, baik di dalam pengembangan maupun kemampuan bersaingnya.
Kelembagaan koperasi belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha. Hal ini disebabkan oleh adanya kekuatan, struktur, dan pendekatan pengembangan kelembagaan yang kurang memadai bagi pengembangan usaha. Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor koperasi seolah – olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sector lain.
Yang terakhir adalah dikarenakan orang – orang yang memandang imej koperasi sebagai ekonomi kelas dua, ini tentunya menghambat dalam mengembkan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju, dan punya daya saing. Sistem administrasi di idonesiapun masih tergolonng buruk sehingga koperasi sulit berkembang. Administrasi koperasi kurang tertata dengan baik.




                                                                                                            www.depkop.go.id
                                                                                                                                                Bisnis Indonesia  


1 komentar:

  1. SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, TANPA PERLU RITUAL, WIRIDAN, PUASA DLL.
    Anda tak perlu ragu harus tertipu dan dikejar hutang lagi,
    Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan, Atas bantuan pak ustad Insyaallah dengan bantuan dana hibah gaibnya, semua masalah Ekonomi hutang saya terselesaikan. untuk konsultasi tata caranya silahkan kunjungi wapsitenya di >>> KLIK DI SINI <<< karna nmr hp pak ustad tdak bisa di publikasikan sembarangan. terima kasih…

    BalasHapus