Minggu, 07 April 2013

TUGAS 2 PEREKONOMIAN INDONESIA CHARLENE 21212586 1EB04

Di Bandung Harga Cabai Naik 100 Persen






Metrotvnews.com, Bandung: Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Bandung, Jabar, mengalami kenaikan hingga 100%.
Pemantauan Media Indonesia di beberapara pasar tradisional di Bandung, Minggu (24/3), menemukan harga cabe rawit yang sebelumnya hanya dijual Rp24.500 per kilogram sejak beberapa hari terakhir naik menjadi Rp51 ribu per kilogram.
Menurut Surahman, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Andir, Kota Bandung, kenaikan harga cabai rawit dipicu terbatasnya pasokan dari distributor, selain naiknya pembelian. 

“Pasokan cabai rawit dari distributir kepada para pedagang menurun hingga di bawah 40%. Di samping melonjaknya harga pembelian,” ungkapnya.
Surahman menambahkan naiknya harga cabai rawit bertepatan dengan turunnya harga bawang putih dan merah, yang sebelumnya naik signifikan. 
“Tidak hanya itu, harga berbagai jenis sayuran juga mengalami kenaikan, meski masih di bawah 30%, dari diua pekan sebelumnya,” tuturnya.
Sementara harga bawang, hingga kemarin, masih belum stabil. Harga bawang merag yang sebelumnya sempat turun dari Rp65 ribu per kilogram ke Rp40 ribu, kini naik lagi menjadi Rp53 ribu per kilogram. 
“Justru harga bawang putih yang turun menjadi di bawah Rp35 ribu per kilogram,” kata Fatimah, pedagang di Pasar Sayati, Kabupaten Bandung. (Eriez)


Menurut berita di atas dapat kita ketahui bahwa Faktor‐faktor yang memengaruhi melonjaknya harga cabai di beberapa wilayah di indonesia adalah dikarenakan hasil panen cabai sangat terpengaruh oleh iklim/cuaca karena tanaman cabai membutuhkan sinar matahari yang memadai, Selain cuaca ekstrem, gagalnya panen cabai juga disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, ini juga bisa disebabkan karena kurangnya regulasi pemerintah. Bagi ekonomi Indonesia, dampak yang terjadi adalah kenaikan harga cabai ini mendorong timbulnya inflasi. Sebagai gambaran, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) , ternyata cabai merah memiliki persentase terhadap kelompok bahan makanan 0,28 persen dan cabai rawit 0,12 persen. Kenaikan inflasi ini pada dasarnya merupakan sesuatu yang cukup besar dan cukup mempengaruhi kondisi ekonomi di Indonesia. Dengan kenaikan inflansi ini membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi terhambat. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi ini juga berakibat pada penurunan daya beli masyarakat yang turut berkontribusiterhadap menurunnya tingkat permintaan produk industri. Selain itu, dampak lainnya adalah mendorong penurunan tingkat penyerapan tenaga kerja yang berarti semakin meningkatnya pengangguran. Solusi terbaik untuk mengatasi masalah kenaikan harga cabai di indonesia agar tidak memperparah perekonomian dan tidak menambah beban rakyat kecil yaitu pemerintah perlu melakukan kajian mengenai rantai pemasaran cabai dan bahan pangan lainnya sehingga dapat diketahui pada titik mana terjadi inefisiensi pemasaran untuk selanjutnya dapat diambil langkah-langkah penanggulangannya.pemerintah juga seharusnya melakukan Pengembangan teknologi dan inovasi bidang pertanian serta industri baru pengolahan cabai. Kenaikan harga cabai ini juga dipengaruhi oleh tengkulak – tengkulak yang mengambil banyak untung dari para petani maka dari itu pemerintah harus memotong mata  rantai tengkulak. Indonesia juga harus mengurangi kebiasaannya yaitu mengekspor barang – barang baik sayur, buah dan lain lain diharuskan memprioritaskan permintaan lokal dari pada ekspor. Dengan lebih mengedepankan produk local, ini sangat membantu sekali bagi Negara Indonesia sendiri karena dapat menambah pendapatan Negara tersebut. Negara Indonesia juga harus mengurangi impor bibit cabai, karena seperti yang telah dibilang tadi bahwa memakai dan membeli produk local dapat menambah pendapatan Negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar